Semangat Baru di DPU Pengairan Banyuwangi: Riza Al Fahroby Fokus Konservasi dan Efisiensi Air

$rows[judul]

Banyuwangi - Jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi kini diemban oleh Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc., yang resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) menggantikan Guntur Priambodo. Sebelumnya, Guntur dipercaya menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi.

Riza, alumnus Magister Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2011, langsung menegaskan komitmennya untuk melanjutkan berbagai program strategis yang telah dirintis oleh pendahulunya. Ia memastikan seluruh agenda prioritas DPU Pengairan tetap berjalan dengan arah dan semangat yang sama, sekaligus disesuaikan dengan tantangan musim tanam dan musim hujan yang segera tiba.

“Komitmen kami jelas, yakni melanjutkan program yang sudah baik dari Pak Guntur. Saat ini fokus kami pada persiapan menghadapi musim tanam 2025–2026. Kami sudah berkoordinasi dengan para Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) agar jadwal pengeringan jaringan irigasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” ujar Riza.


Baca Juga : Pengawasan Proyek Fisik Banyuwangi Naik Kelas Aplikasi 'Mawasdiri' Jadi Tameng Anti-Penyimpangan

Menurutnya, pengeringan jaringan irigasi merupakan bagian penting dari upaya menjaga kualitas infrastruktur pengairan. Durasi proses ini bisa berlangsung antara tiga hingga dua belas hari, bergantung pada kondisi teknis di lapangan. Langkah tersebut juga menjadi implementasi arahan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, agar sistem irigasi selalu terawat dan pasokan air bagi petani tetap optimal.

Di bawah kepemimpinan Riza, DPU Pengairan Banyuwangi akan memperkuat tiga bidang utama, yakni pengelolaan air irigasi, penyediaan air baku dan air bersih, serta konservasi sumber daya air. Ia menegaskan, program konservasi melalui inisiatif Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai) akan terus dilanjutkan untuk menjaga kelestarian mata air dan kawasan resapan.

“Semua langkah ini untuk memastikan ketersediaan air tetap terjamin bagi masyarakat dan sektor pertanian,” tambahnya.

Lebih lanjut, Riza berharap adanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, petani, serta Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Kolaborasi lintas sektor, menurutnya, menjadi kunci keberlanjutan dalam menjaga ketahanan air di Banyuwangi.

Dengan semangat baru dan kepemimpinan yang adaptif, DPU Pengairan Banyuwangi diharapkan terus menghadirkan layanan pengairan yang profesional dan berorientasi pada kesejahteraan petani. (*)