Dispertan Banyuwangi Ungkap Pentingnya Konsep PHT dalam Pertanian

$rows[judul]

Banyuwangi - Dalam upaya memastikan ketersediaan pangan nasional yang memadai, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi mengambil langkah strategis dengan menerapkan konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). 

PHT merupakan suatu pendekatan holistik yang mengintegrasikan berbagai metode pengendalian hama secara berkelanjutan dan berdaya tahan. Langkah ini menjadi kunci penting dalam menjaga produksi padi di wilayah tersebut.



Baca Juga : Kisah Inspiratif Ketua Golkar Banyuwangi dalam Aksi Sosial

“Konsep PHT ini menjadi salah satu langkah kami menjaga dan pengamanan produksi pertanian dari gangguan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman),” kata Kabid Tanaman Pangan Dispertan Banyuwangi, Ida Larasati, Rabu (28/2/2024).


Ida menjelaskan, konsep PHT muncul dan berkembang sebagai koreksi terhadap kebijakan pengendalian hama secara konvensional yang menekan penggunaan pestisida. 


Penggunaan pestisida dalam kerangka penerapan PHT secara konvensional ini menimbulkan dampak negatif yang merugikan baik ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan sebagai akibat penggunaan pestisida yang tidak tepat dan berlebihan.


Program Penerapan PHT (PPHT) ini dilaksanakan di Kelompok Tani Sawung Bangkok Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Binaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi. 


Kelompok Tani yang mayoritas mengusahakan budidaya padi dengan luas lahan 40 hektar menerapkan PHT dengan pendampingan dari petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) dan penyuluh pertanian. 


Kelompok Tani Sawung Bangkok juga sempat mendapatkan penghargaan sebagai kelompok tani terbaik pelaksana kegiatan penerapan pengelolaan hama terpadu (PPHT) pada tahun 2023 dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, menyisihkan semua peserta seluruh Indonesia. 


Dalam kegiatan ini Petugas POPT nya juga mendapatkan penghargaan sebagai POPT Pendamping Terbaik. Sebagai bentuk keberlangsungan kegiatan tersebut, Kelompok Tani (Poktan) Sawung Bangkok beserta petugas pendamping berencana mengembangkan jumlah petak pengamatan, membentuk Rumah Pupuk Organik dan membentuk PPAH (Pos Pelayanan Agens Hayati) dengan nama PPAH Sawung Bangkok. 


Penerapan konsep PHT oleh Dispertan Banyuwangi menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pendekatan berkelanjutan dalam pertanian. 


“PHT tidak hanya melibatkan pemantauan terhadap jenis-jenis hama padi, tetapi juga mencakup strategi pengendalian yang lebih luas. Salah satu langkah utama dalam PHT adalah identifikasi jenis hama secara detail,” tandas Ida.