BANYUWANGI - Dalam upaya memastikan keberlanjutan ekosistem sungai di sekitar wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi telah mengambil inisiatif kolaboratif dengan partisipasi aktif warga. Langkah progresif yang diambil adalah mengajak masyarakat yang tinggal di tepian sungai untuk mengubah perilaku mereka dalam menjalankan aktivitas mandi, mencuci, dan buang air.
Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyampaikan keyakinannya bahwa melibatkan warga dalam menjaga keberlanjutan sungai adalah langkah yang penting dalam mewujudkan keseimbangan ekosistem. Riza Al Fahroby, Sekretaris DPU Pengairan Banyuwangi, menegaskan tekad mereka untuk mengubah pola pikir masyarakat agar dapat menerima perubahan perilaku yang lebih sehat.
Dalam upaya menjaga kebersihan sungai, Riza menjelaskan bahwa masyarakat telah menunjukkan kesadaran dengan menghentikan praktik Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di sungai. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memastikan sungai tetap bersih dan kesehatan masyarakat terjaga.
Riza juga menekankan pentingnya kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Dengan melibatkan semua pihak, sungai dapat berfungsi secara optimal dan kesehatan masyarakat tetap terjaga dengan baik.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah meluncurkan program pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Program ini mencakup larangan membuang sampah, baik sampah rumah tangga maupun barang bekas, ke dalam sungai.
"Dengan saling bergandengan tangan, mari kita bersama-sama menjaga dan merawat kebersihan sungai guna meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup kita," kata Riza, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam upaya ini.