BANYUWANGI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi intensif berupaya mengatasi masalah tuberkulosis (TB) paru yang masih mengancam masyarakat. Sejak awal tahun 2022, tercatat 16.143 orang diduga terkena TB paru, dengan 2.583 di antaranya positif terjangkit.
Meski temuan kasus meningkat, Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, menyatakan keberhasilan pengobatan mencapai 79,9 persen. Upaya maksimal dilakukan untuk mendeteksi dini pasien yang terduga mengidap TB paru, termasuk penanganan diagnosis, pengobatan, dan pendampingan.
Amir mengakui tren peningkatan kasus TB paru, namun menganggap temuan ini positif karena memungkinkan pihaknya memberikan pengobatan lebih awal. Pada tahun 2022, 8,16 persen penderita TB paru berhasil sembuh, sementara 111 korban jiwa dan 33 orang resisten obat tercatat sebagai dampak tragis.
Hingga pertengahan tahun 2023, kasus TB paru mencapai 11.775, dengan 40 pasien meninggal dan 31 orang mengalami kegagalan pengobatan serta resisten obat. Meski demikian, 79,9 persen pengidap TB paru tahun ini mengalami keberhasilan pengobatan.
"Penderita TB paru diwajibkan mengonsumsi obat secara rutin selama 6 bulan. Keberhasilan pengobatan krusial untuk mencegah resistensi dan memastikan pemulihan pasien," ungkap Amir Hidayat.