Infonemase.co.id - Sumbatan sampah rumah tangga dalam beberapa bulan terakhir menjada kendala bagi keandalan jaringan irigasi air sawah di Banyuwangi.
Tak pelak situasi ini membuat, air sawah terhambat. Padahal beberapa bulan lalu petani memasuki musim tanam. Terhambatnya air membuat petani harus mengelus dada.
Kondisi itu menjadi perhatian DPU Pengairan Banyuwangi. Dinas mengambil langkah serius untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.
Seperti tumpukan sampah yang menyumbat di salah satu titik jaringan irigasi Dam Sere yang berada di Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi.
Usai mendapat laporan dinas langsung membersihkan sumbatan tersebut. Beberapa saat setelahnya aliran kembali lancar.
"Korsda langsung turun tangan mengangkat sampah-sampah yang menyumbat. Jadi langsung bisa diatasi," kata Kabid Operasi dan Pemeliharaan DPU Pengairan Banyuwangi Deddy Kurniawan, Senin (8/5/2023).
Situasi ini terjadi memang karena masih tingginya budaya masyarakat dalam membuang sampah sembarangan. Terbukti saat pembersihan banyak ditemukan sampah-sampah rumah tangga yang menjadi inhibitor saluran. Seperti sampah pampers, kain, baju bekas, bahkan juga plastik.
Menurut Donny, budaya itu harus segera diubah. Sebab dinas tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Perlu gotong royong.
"Harus ada kesinambungan, masyarakat juga harus sadar bahwa membuang sampah itu berbahaya bagi lingkungan. Mereka bisa terkena banjir," tegasnya.
Oleh sebab itu dia mengimbau masyarakat untuk mulai sadar. Membuang sampah pada tempatnya. Kemudian belajar mengelola sampah.
"Sebab sampah juga bisa menghasilkan rupiah bila dikelola dengan baik. Tapi jika dibiarkan menjadi tumpukan maka akan merusak dan membuat bencana," tandasnya.