Langkah Antisipasi DPU Pengairan Banyuwangi Hadapi Kekeringan

$rows[judul]

Infonemase.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi potensi kekeringan akibat fenomena El Nino. Hal ini menyusul adanya laporan bahwa salah satu wilayah di Banyuwangi, yakni Wongsorejo, telah terdampak kekeringan.


Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo melalui Sekretaris Dinas Riza Al Fahrobi mengatakan, pihaknya telah menyiagakan petugas penjaga pintu air selama 24 jam. Selain itu, pihaknya juga melakukan penataan pasokan air dan fungsi bendungan sebagai sumber irigasi serta mitigasi kebutuhan air terutama untuk irigasi pertanian.


Baca Juga : Program Padat Karya DPU Pengairan Banyuwangi Serap Ribuan Pekerja Lokal


"Petugas di lapangan telah memberlakukan pengaturan jadwal pemberian air agar petani bisa menanam dan menyemai secara bergantian. Penataan pasokan air sungai dan fungsi bendungan sebagai sumber air irigasi bagi petani," terangnya, Senin (4/9/2023)


Ada pula upaya suplesi interbasin ketika suplai air irigasi pada daerah irigasi tertentu membutuhkan pasokan air dapat dipenuhi dari daerah irigasi lainnya melalui suplesi interbasin tersebut.


"Rekayasa irigasi tersebut tentunya perlu dukungan masyarakat untuk mematuhi pola tanam selaras dengan rencana tata tanam global (RTTG). Sehingga kebutuhan irigasi sesuai rekayasa yang dilakukan," ucapnya.


Riza menambahkan, mengenai ketersediaan air bersih, sebanyak 71 titik pembangunan infrastruktur perpipaan dibangun tahun ini. Titik-titik tersebut tersebar wilayah rawan air.


"Pembangunan ini sesuai pengajuan dari masyarakat, menyesuaikan kebutuhan mereka. Selain pipanisasi, di sejumlah wilayah juga dibangun tandon, ada juga sumur bor baru untuk mendukung akses air bersihnya," bebernya.


Program pengembangan infrastruktur air bersih di Banyuwangi tak sekadar pembangunan jaringan perpipaan baru, melainkan juga pemeliharaan terhadap jaringan perpipaan yang sudah rusak atau aus.